Sejarah cetak mencetak . . .

Apa PIPMI
Berita Terbaru

Indeks Anggota
Formulir Registrasi 
Link Khusus

Artikel

resensi

tips



untuk sementara situs ini dikelola oleh Litbang Majalah Balairung

© Majalah BALAIRUNG 2000
webmaster

[11/15/00]

 

Kompas, 27 Agustus 1987
Deregulasi Kampus Diperlukan
Karena Mahasiswa Makin Terasing

Yogyakarta, Kompas
Deregulasi kampus dengan memberikan lebih banyak otono­mi dan kebebasan bagi kegiatan mahasiswa amat diperlukan, karena saat ini aktivitas mahasiswa makin dirasakan terasing dari problem sosial kemasyarakatan.

Pernyataan dengan nada penuh harap itu terungkap hari Senin dalam diskusi panel peringatan satu tahun 'majalah mahasiswa UGM Balairung di kampus Bulaksumur, dengan topik "Orientasi Aktivitas Kemahasiswaan".

Kegiatan langka ini diikuti sekitar 70 peserta terdiri dan ketua­ketua senat mahasiswa, ketua umum perwakilan/keluarga/ikatan mahasiswa jurusan serta aktivis di luar karnpus. Rektor UGM Prof Dr Koesnadi Hardjasoemantri SH dan para pembantu rektor yang diundang tidak hadir.

Deregulasi kampus yang. dimaksud, agar struktur organisasi kemahasiswaan ditentukan dan dipegang seluruhnya oleh mahasiswa. Aktivitas kemahasiswaan yang tercipta saat ini mengakibatkan kegiatan mahasiswa saling terpisah, bahkan cenderung lebih menonjol kegiatan yang bersifat konsumtif dan rekreatif.

"Dulu, peran koordinasi inilah yang disandang oleh Dema (dewan mahasiswa-Red.). Sekarang, punyakah kita wadah yang sanggup menjembatani atau bahkan mempersatukan antarlembaga kemahasiswaan? " ujar M. Thoriq, Ketua Umum Ikatan Keluarga Mahasiswa Manajemen Fakul­tas Ekonomi, yang membawakan makalah Kita Semakin Jauh dari Masyarakat.

"Borjuis kecil"
Salah seorang peserta bahkan mengeluhkan mahasiswa UGM sendiri tidak bisa berbuat apa-apa menghadapi pemberitaan pers yang menyebut terjadinya pemalsuan SPP dan kecurangan di ka­langan mereka sendiri. Demikian pula kenyataan makin banyak anggota masyarakat Yang tidak tertampung di universitas. "Saya kira ini bukti bahwa kita kurang responsif terhadap kenyataan yang ada dalam masyarakat. Padahal itu semua baru berupa gejala-gejala permukaan yang perlu kita telusuri," kata Latif.

Sementara itu Bonar Tigor de­ngan makalah Politik Mahasiwa Pasca NKK dan Wawasan Almamater: Menguak Kebekuan, me­ngatakan, salah satu sebab mahasiswa makin jauh dari masyarakat adalah sifat kelas mahasiswa sendiri yang dilukiskannya 'borjuis kecil', yang merasa sebagai kelas elit tetapi salah mengartikan profesionalisme kemahasiswaan mereka.

Ahmad Bahrudin. Ketua Umum Jamaah Shalahuddin (unit kerokhanian) UGM menilai, kegiatan-kegiatan yang sifatnya pembinaan dan menumbuhkan pemikiran konseptual; termasuk unit-unit kegiatan yang paling sedikit mendapat dana dan perhatian. "Bagaimana mungkin kita bi­sa berbuat banyak. Sedang unit kegiatan yang sifatnya konsumtif dan rekreatif bahkan paling ba­nyak mendapat dana," katanya. (hm)

Lomba Kartun Majalah Balairung
Kompas, Minggu 23 Agustus 1987
KARIKATUR-Menyambut HUT pertama majalah Balairung UGM Yogya, diselenggarakan lomba karikatur mahasiswa se-DI Yogya dan Jateng. Karya karikatur ukuran 35 x 45 cm dengan tema Mahasiswa dan Pendidikan di Indonesia. Pemenang lomba ini akan memperoleh trofi dan sejumlah uang (*)