Last up date 18-Nov-2000

sejarah cetak mencetak . . .

direktori pers mahasiswa Indonesia

Apa PIPMI

Berita Terbaru

Indeks Anggota
Formulir Registrasi 
Link Khusus

Artikel

resensi

tips



untuk sementara situs ini dikelola oleh Litbang Majalah Balairung

 

 

 

© Majalah BALAIRUNG 2000
webmaster

[12/05/00]

Pers Mahasiswa Cari Format Baru  
Jakarta—Kompas,
Minggu, 18 Oktober 1998
Menghadapi iklim keterbukaan dalam era reformasi yang diperlihatkan dengan pemberitaan pers umum yang relatif bebas, seperti gugatan terbuka masyarakat pada pertanggungjawaban rezim Orde Baru dalam penyelenggaraan hidup bernegara, Forum Pers Mahasiswa Jakarta (FPMJ) kini berupaya mencari format baru untuk mempertegas eksistensi dan strategi perjuangan gerakan mahasiswa.

FPMJ yang dideklarasikan enam pers mahasiswa di Universitas Mercu Buana tanggal 11 Januari lalu mengadakan sarasehan di kampus IKIP Rawamangun, Kamis 1 Oktober kemarin dengan menghadirkan Redaktur Pelaksana Majalah Berita Mingguan DR Satrio Arismunandar, mantan Sekjen Aliansi Jurnalis Independen (AJI), sebagai pembicara.

Satrio berpendapat pers mahasiswa kini harus kreatif menciptakan pendekatan baru untuk mengimbangi pers umum yang kini sudah berani mengritik Soeharto dan anaknya, yang mustahil dilakukan sebelum mantan presiden itu jatuh tanggal 21 Mei lalu.

"Angkatlah sudut pandang mahasiswa terhadap suatu problem masyarakat," kata Satrio sambil menambahkan bahwa majalah tempat ia bekerja sekarang dalam edisi terbarunya menurunkan laporan investigatif mengenai Soeharto, PKI dan CIA, sehubungan dengan peristiwa G30S/PKI.

"Isu sensitif ini saja sudah diberitakan pers ber-SIUPP," kata Satrio. "Pers Mahasiswa mestinya mencari pendekatan yang tak dilakukan pers umum."

Satrio memuji tabloid kampus Moment yang, meski tak ber-SIUPP, bisa ditemukan terjual di pasar-pasar swalayan. Terobosan menembus pasar, menciptakan gaya jurnalisme baru yang kreatif, dan hal-hal yang membuat pers mahasiswa mampu mempengaruhi opini publik saat ini merupakan pekerjaan rumah bagi aktivis pers kampus.

"SCTV yang sahamnya sebagian dimiliki Bambang Trihatmodjo saja kritis kepada Soeharto dan anak-anaknya," kata Satrio. (sal)


Institut Studi Arus Informasi

 


iklan layanan ini dipersembahkan oleh PIPMI dalam rangka mewujudkan pers mahasiswa Indonesia yang tidak sekedar mencaci-maki