Apa PIPMI
Berita Terbaru
Indeks Anggota
Formulir Registrasi
Link Khusus
Artikel
resensi
tips
untuk sementara situs ini dikelola oleh
Litbang Majalah Balairung
© Majalah BALAIRUNG
2000
webmaster
[12/05/00]
|
Huruf
Diambil dari media Aikon!
Jangan Abaikan Sehurufpun Karena Seluruh Kehidupan
Digambarkan Hanya oleh 26 Huruf !
"Only 26 letters to depict everything
we do, everything we are," ungkap Mark Nicholson dalam tulisannya
di majalah Publish. Dan ketika kita semakin dituntut untuk tidak sekedar
memperhatikan "apa yang harus kita ungkapkan" tapi juga "bagaimana
cara kita mengungkapkan", huruf pun jadi salah satu pemeran utama
dalam penyampaian pesan. Nah, mungkin karena pernikahan dikategorikan
sebagai sebuah peristiwa emosional yang romantis, seperti ada kesepakataan,
undangannya pun hampir selalu ditulis dalam tipe huruf italic alias
miring.
Huruf adalah bagian terkecil dari kata. Dan sama dengan nasib
hal-hal "kecil dan terkecil" lainnya, keberadaan huruf sering terabaikan.
Padahal, penggunaan tipe-tipe huruf (yang dibuat oleh para letter
designer dan diaplikasikan oleh para typographer) sudah begitu banyak
mempengaruhi penilaian kita terhadap begitu banyak hal di sekitar
kita....apa yang akan ada di kepala kita bila melihat tulisan "dilarang
masuk!" dalam huruf italic? Perkembangan piranti lunak komputer adalah
salah satu yang bisa dituduh "terabaikannya" nasib huruf. Kemudahan
yang diberikan telah memberikan kesempatan bagi kita untuk menggunakan
berbagai tipe huruf tanpa perlu mengenalnya apalagi memahami karakternya
dan menghargai para penciptanya. "With Macromedia's Fontographer,
all it takes are a few keyboard commands to rip off years of hard
work," ujar Chris MacGregor dari TypeRight Team (www.typeright.org).
Padahal Huruf bisa menghasilkan uang....
"My fonts are my tools and
my tools are for sale!" tegas Dennis Ortiz Lopez, pencipta tipe huruf
dari New York. Seperti juga harga rata-rata tipe huruf yang dijual
"perusahaan huruf", Lopez menghargai karyanya $20 sampai $ 80 per
satu tipe huruf. Karyanya, yang antara lain lahir dari riset kitab-kitab
Hebrew dan Aramaic, telah dipakai majalah Rolling Stone dan Sport
Illustrated.
International Typeface Corporation (ITC) mungkin perusahaan
huruf yang paling kita kenal melalui pilihan tipe huruf yang ada di
layar komputer (perhatikan tipe-tipe huruf berakhiran ITC). Dengan
sekitar 200 orang perancang tipe huruf, perusahaan yang telah beroperasi
sejak 29 tahun lalu ini telah memberi lisensi penggunaan karya mereka
kepada lebih dari 130 perusahaan rancang grafis, komputer, dan piranti
percetakan. Hingga saat ini, telah lebih dari 1000 tipe huruf telah
mereka ciptakan dan dijual dengan harga $29 per satu tipe huruf.
Dengan
adanya perputaran uang disekitar tipe huruf, tidak mengherankan bila
dalam direktori "perusahaan huruf" 1997, yang dikeluarkan majalah
Publish, tercatat 90 nama (termasuk yang baru menciptakan lima tipe
huruf, seperti Casa de Toad Fonts, dan yang telah menciptakan lebih
dari 6000 tipe huruf, seperti Agfa Division, Bayer Corp.)
Karena Huruf
adalah Karya Seni ...
Kalau ada tipe huruf yang dijual lebih dari
$ 100 oleh penciptanya (dan ada pula yang mau membelinya), itu karena
ada proses panjang untuk menciptakannya...tidak ubah dengan karya
seni lainnya. Zuzana Licko, pendiri Emigre, membuktikannya dengan
hypnopaedia pajamas (pola motif kain untuk piyama yang dibentuk dari
tipe-tipe huruf ciptaannya).
Letterforms are art...
Mengetahui kemampuan
huruf untuk membentuk karakter pesan, untuk menghasilkan setumpuk
uang, dan untuk menciptakan karya seni...masih beranikah kita "bermain-main"
dengan huruf?
Emigré
Jika di masa lalu merancang huruf hanya dikerjakan
oleh spesialis tertentu, maka kini komputer telah memungkinkan setiap
orang untuk membuat huruf. Komputer membuka kemungkinan sangat luas
bagi siapapun yang ingin menjadi desainer huruf. Salah seorang desainer
huruf terkenal dan sukses adalah Zuzana Licko. Wanita asal Chekoslovakia
ini mendirikan perusahaan cetak huruf digital yang memusatkan geraknya
pada teknologi PC, dan penerbitan majalah yang mempublikasikan karya-karya
hurufnya. Perusahaan Zuzana Licko bernama Emigré, didirikan tahun
1984 bersama suaminya, Rudi Vanderlands. Lebih dari satu dekade, mereka
telah berhasil menghadapi saingan-saingannya. Bahkan visi-visi unik
terus dieksplorasi sehingga menjadi garda depan desain huruf.
Walaupun
jumlah terbitan awalnya hanya 500 eks dan sirkulasi puncaknya pernah
mencapai 7.500 eks beberapa tahun lalu, namun gaungnya menyebar keseluruh
penjuru dunia. Lebih dari sekedar majalah, Emigré juga menjual rancangan
huruf.
Emigré awalnya dimaksudkan untuk menjadi jurnal kebudayaan
untuk seniman, fotografer, penyair dan arsitek. Terbitan pertama ditahun
1984, dalam format 11,5" X 17" dikerjakan VanderLands bersama dua
rekan imigran Belanda lainnya. Karena tidak ada dana untuk typesetting,
teks terbitan itu diambil dari huruf mesin ketik dengan pengaturan
besar kecil dilakukan dengan fotokopi. Dengan Macintosh, komputer
yang baru muncul di tahun itu, dan perangkat font bitmap, Licko mencoba
menciptakan huruf untuk majalah ini. Emperor, Oakland, dan Emigré
di desain sebagai bitmap huruf kasar disesuaikan dengan kualitas cetak
resolusi rendah. Desain huruf tersebut dimunculkan pada terbitan kedua,
dan setelah pembaca Emigré menanyakan huruf ciptaannya, Licko lantas
mengiklannya pada Emigré edisi ketiga. Huruf Emigré kini menawarkan
sekitar 50 keluarga bentuk huruf yang didesain oleh sekitar 20 desainer.
"Sebelum ada komputer Macintosh, keahlian mendesain bentuk huruf selama
berabad-abad menjadi disiplin ekslusif bagi para spesialis saja, sedang
saat ini PC telah memungkinkan kita mengutak atik huruf yang telah
tersedia dengan kemungkinan menambahkan personalisasi atau ekspresi
kita kedalamnya," ungkap Licko yang berasal dari Chekoslovakia.
Teknologi
komputer memang memberikan kesempatan bagi pemakai awam untuk membuat
desain huruf. Sebelum diciptakan PC, banyak orang hanya terbatas memakai
mesin ketika sebagai alat komunikasi dalam bentuk kata-kata yang tercetak.
Tidak heran jika rancang huruf di abad 21 kelak akan lebih semarak
dengan ciptaan-ciptaan baru. Mudah-mudahan teknologi justru tidak
mematikan daya cipta seseorang atau menciptakan kemalasan baru. Emigré
memberikan contoh baik tentang bagaimana harus menyikapi sebuah teknologi.
Membuat Huruf di Muntilan
Limaratus duapuluh delapan tahun setelah
Johanes Gutenberg (1428) menyempurnakan campuran timah, antimoni dan
timah putih, yang menjadi bahan baku penuangan huruf untuk kebutuhan
percetakan, Indonesia mulai mengenal teknologi huruf tersebut, tepatnya
pada tahun 1956. Dan sejak tahun itulah, teknologi penuangan huruf
menjadi bagian penting yang memungkinkan penduduk Indonesia bebas
dari kondisi buta huruf.
|