Last up date 18-Nov-2000 |
Indeks Anggota
tips
© Majalah BALAIRUNG
2000 [12/05/00] |
Pers Mahasiswa Cari Format Baru FPMJ yang dideklarasikan enam
pers mahasiswa di Universitas Mercu Buana tanggal 11 Januari lalu mengadakan
sarasehan di kampus IKIP Rawamangun, Kamis 1 Oktober kemarin dengan menghadirkan
Redaktur Pelaksana Majalah Berita Mingguan DR Satrio Arismunandar, mantan
Sekjen Aliansi Jurnalis Independen (AJI), sebagai pembicara. Satrio berpendapat pers
mahasiswa kini harus kreatif menciptakan pendekatan baru untuk mengimbangi pers
umum yang kini sudah berani mengritik Soeharto dan anaknya, yang mustahil
dilakukan sebelum mantan presiden itu jatuh tanggal 21 Mei lalu. "Angkatlah sudut pandang
mahasiswa terhadap suatu problem masyarakat," kata Satrio sambil
menambahkan bahwa majalah tempat ia bekerja sekarang dalam edisi terbarunya
menurunkan laporan investigatif mengenai Soeharto, PKI dan CIA, sehubungan
dengan peristiwa G30S/PKI. "Isu sensitif ini saja
sudah diberitakan pers ber-SIUPP," kata Satrio. "Pers Mahasiswa
mestinya mencari pendekatan yang tak dilakukan pers umum." Satrio memuji tabloid kampus Moment
yang, meski tak ber-SIUPP, bisa ditemukan terjual di pasar-pasar swalayan.
Terobosan menembus pasar, menciptakan gaya jurnalisme baru yang kreatif, dan
hal-hal yang membuat pers mahasiswa mampu mempengaruhi opini publik saat ini
merupakan pekerjaan rumah bagi aktivis pers kampus. "SCTV yang sahamnya
sebagian dimiliki Bambang Trihatmodjo saja kritis kepada Soeharto dan
anak-anaknya," kata Satrio. (sal) |
iklan layanan ini dipersembahkan oleh PIPMI
dalam rangka mewujudkan pers mahasiswa Indonesia yang tidak sekedar mencaci-maki